BAHAYA MEMUKUL ANAK !

 

( sumber gambar : istockphoto.com )

Bismillahirrahmanirrahim

Tujuan menjatuhkan hukuman dalam pendidikan islam hanyalah untuk memberikan bimbingan dan perbaikan, bukan untuk pembalasan atau kepuasan hati. Karena itu, watak dan kondisi anak harus di perhatikan terlebih dahulu sebelum orang tua menjatuhkan hukuman. Sebagai orang tua harus menerangkan kekeliruan yang di lakukan anak dan memberi semangat untuk memperbaiki diri, kesalahan dan kekhilafannya harus di maafkan bila anak tersebut telah memperbnaiki diri.

ada sebuah hadist larangan untuk memukul seorang anak, dari Abu Umamah, Nabi pernah menerima dua anak, beliau memberikan salah seorang dari keduanya kepada Ali. Beliau berpesan, "Jangan pukul dia kareana aku melarang memukul orang yang ahli shalat dan aku melihat dia selalu mengerjakan shalat sejak datang kepada kami" ( shahih adabul mufrad )

( sumber gambar : istockphoto.com )

 Jika orang tua mendidik anak secara kasar dan memaksa, maka anak tersebut akan terbiasa dengan keterpaksaan, keterpaksaan akan membuatnya jiwanya merasa sulit dan sempit dan akan membuat semangat dalam membuat kreativitasnya lenyap, cenderung pada sikap malas, dan cenderung untuk suka berdusta dan melakukan hal yang keji karena takut terhadap perlakuan orang tuanya yang suka memukul. 

Pendidikan cara keras yang di terapkan pada anak maka sama saja seperti mengajarkan suatu muslihat, alih alih untuk mendidik anak agar patuh malah mengajarkan pembangkangan hingga lama - kelamaan akan menjadi kebiasaan bagi anak. Akhirnya, rusaklah nilai - nilai kemanusiaan yang seharusnya di junjung tinggi olehnya.

Harus di ingat juga bahwa hendaknya hukuman apapun yang di timpaklan kepada anak tidak sampai menyinggung kehormatannya, dan tidak pula mengandung penghinaan. Misalnya, memukul anak di hadapan banyak orang atau mengumumkan di hadapan banyak orang bahwa anak itu telah mencuri atau perbuatan jahat lainnya. Hal ini harus di perhatikan karena anak pun mempunyai kepribadiannya sendiri yang harus di jaga dan kehormatan yang harus di pelihara.

Banyak orang tua yang lupa terhadap tujuan adanya hukuman sehingga mereka salah menerapkannya, mereka mengira bahwa penerapan pendidikan dengan cara kekerasan dapat mendatangkan hasil terbaik yang mereka inginkan. Asumsi seperti ini muncul karena kurangnya wawasan dam kesadaran para orang tua, kekerasan itu mendatangkan banyak bencana yang menjadi sumber munculnya beberapa probelmatika sosial yuang memilukan kehidupan masyrakat.

Kekerasan dalam pendidikan itu akan membuat anak didik menjadi sosok yang berjiwa beku, emosinya labil, tekadnya lemah, dan minim dalam berkreativitas. Apabila tujuan dari hukaman adalah untuk mengadakan perbaikan, maka pemukulan itu bukanlah sarana yang terbaik, kita harus memahami perbedaan karakter anak jika ingin mendapatkan hasil yang baik dari pada hasil yang di peroleh melalui bahasa pemukulan atau menghujat.

Aisyah berkata "Rasulullah tidak pernah memukul dengan tangannya, baik terhadap istri maupun pelayannya".
Akhlak seperti ini hanya bisa di lakukan oleh mereka yang mempunyai kesabaran yang sangat tinggi. Untuk memendam kemarahan dan emosinya terhadap anak dan istri, hendaknya ia menjadi orang yang kuat dan tegar seperti yang di sabdakan Rasulullah, "Seorang yang kuat bukanlah orang yang dapat membanting orang lain, Tetapi, orang yang kuat ialah yang mampu mengengndalikan dirtinya saat sedang marah." ( H.R Bukhori dlam Kitabul Adab [5649] )


Terima kasih sudah membaca.
Akhir kata, don't stop until you're proud

Tidak ada komentar untuk "BAHAYA MEMUKUL ANAK !"